Jakarta -
Lato-lato sedang viral dan digandrungi oleh beragam usia, dari anak-anak hingga dewasa. Mainan ini kerap kali diunggah media sosial.
Tenarnya lato-lato makin menjadi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memainkannya ketika sedang berjamu ke Subang, Selasa (27/12/2022), nan juga viral di media sosial.
Bahkan usai seremoni tahun baru pun, minat terhadap mainan nan memilik namai lain seperti nok-nok, tok-tok, kato-kato, tak surut. Menurut Salah satu pedagang lato-lato di Pasar Asemka, Jakarta Barat mengaku bisa menjual hingga 600 pasang lato-lato.
"Nggak tentu. Ini aja baru mau dikirim satu karung, 600 pasang berfaedah ada 1.200 (buah). Saya tadi sudah kirim di box 600 pasang," kata salah satu pedagang lato-lato, Dori, kepada detikcom, Senin (2/1/2023).
Dori mengatakan dirinya baru mulai jualan lato-lato seminggu ini lantaran mainan tersebut sedang viral. Sebelumnya, dia adalah penjual masker.
"Baru viral ini aja. Baru semingguan, belum lama. Kalau masker sudah lama, jika lato-lato baru. Ini (lato-lato) lagi viral kan, usil saja buat tambah-tambahan. Ntar kalo udah ya udah, jual masker lagi," ujarnya.
Dori menjual lato-lato dalam corak satuan maupun lusinan. Satu pasang lato-lato dibanderol Rp 10.000, sementara satu lusin lato-lato dibanderol Rp 60.000.
"Ini satu pasang Rp 10.000, beli 2 pasang Rp 15.000, jika beli lusinan kasih goceng. Satu pasangnya goceng kalo beli lusinan," kata Dori.
Untuk omzetnya sendiri, dirinya mengaku hanya mengambil Rp 200 per pasang lato-lato dan modal nan dikeluarkan per pasang lato-lato Rp 4.800. "Ya paling ambilnya Rp 200 perak per pasang. Kan kita jualnya grosir lagi. Abis beli grosir kita jual grosir lagi, emang ambil Rp 200 perak doang," tuturnya.